Universitas Padjajaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Pogram Studi Ilmu Kelautan
Jatinangor
2010
Meta seftiany 230210080017
Mellanie Amelia DS 230210080052
Ekologi Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Karakteristik Laut Tropik adalah disinari oleh sinar matahari secara terus menerus.berbeda dengan laut sudtropis maupun laut kutub. Di laut tropis terdapat banyak predator seperti tuna, lansetfish, setuhuk, hiu sedang dan hiu besar), predator lainnya: cumi-cumi, lumba-lumba, sedangkan laut subtropis hewan predatornya adalah lumba-lumba, anjing laut dan singa laut, paus, burung-burung laut), predator lainnya: salem, cumi-cumi,dan di laut kutub adalah ), predator lainnya: anjing laut, singa laut.
Adanya suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem berasal dari kata : Geobiocoenosis, yang berarti Biocoenosis : komponen Biotik dan Geocoenosis : komponen abiotik.
Ekosistem memiliki Klasifikasi berdasarkan Tingkat makan-memakan (trophic level) terdiri dari:
1. Autotrophic organisme yang mampu mensistesis makanannya sendiri yang berupa bahan organik dari bahan-bahan anorganik sederhana dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil).
2. Heterotropic menyusun kembali dan menguraikan bahan-bahan organik kompleks yang telah mati kedalam senyawa anorganik sederhana.
Ekosistem di suatu lingkungan berbeda dengan ekosistem di lingkungan lainnya,yang meyebabkan perbedaan itu adalah kondisi iklim (hutan hujan, hutan musim, hutan savana), letak dari permukaan laut, topografi, dan formasi geologik (zonasi pada pegunungan, lereng pegunungan yang curam, lembah sungai), kondisi tanah dan air tanah (pasir, lempung, basah kering).
Ekosistem memiliki beberapa tipe :
1. Ekosistem terestris (daratan)
• Ekosistem hutan
• Ekosistem padang rumput
• Ekosistem gurun
• Ekosistem anthropogen atau buatan (sawah, kebun, dan lainnya)
2. Ekosistem akuatik (perairan)
• Ekosistem air tawar, misalnya kolam, danau, sungai, dan lainnya
• Ekosistem lautan
Organisme-organisme yang ada di laut memiliki Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dan mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi.
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
Terdapat dua suksesi, yakni ;
1. Suksesi primer, organisme mulai menempati wilayah baru yang belum ada kehidupan contohnya delta.
2. Sekunder, terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan yang besar sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena terjadinya kebakaran hutan .
Ada beberapa hal yang dapat membatasi suksesi (faktor pembatas)
1. Proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup pada dasarnya akan dipengaruhi dan mempengaruhi faktor-faktor lingkungan, seperti cahaya, suhu atau nutrien dalam jumlah minimum dan maksimum.
2. Dalam ekologi tumbuhan faktor lingkungan sebagai faktor ekologi dapat dianalisis menurut bermacam-macam faktor. Satu atau lebih dari faktor-faktor tersebut dikatakan penting jika dapat mempengaruhi atau dibutuhkan, bila terdapat pada taraf minimum, maksimum atau optimum menurut batas-batas toleransinya .
3. Tumbuhan untuk dapat hidup dan tumbuh dengan baik membutuhkan sejumlah nutrien tertentu (misalnya unsur-unsur nitrat dan fosfat) dalam jumlah minimum. Dalam hal ini unsur-unsur tersebut sebagai faktor ekologi berperan sebagai faktor pembatas.
4. Faktor-faktor lingkungan penting yang berperan sebagai sifat toleransi faktor pembatas minimum dan faktor pembatas maksimum yang pertama kali dinyatakan oleh V.E. Shelford, kemudian dikenal sebagai “hukum toleransi Shelford“.
5. Pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh: jumlah dan variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti nutrien, suhu udara) sebagai kebutuhan minimum, dan batas toleransi tumbuhan terhadap faktor atau sejumlah faktor lingkungan.
Berbagai organisme yang hidup di laut tropis membutuhkan tempat hidup,dan juga memiliki peranan dalam komunitasnya jug,disebut dengan niche/relung. Charles Elton (1927) ilmuwan Inggris, Niche atau nicia atau ecological niche, tidak hanya meliputi ruang/tempat yang ditinggali organisme, tetapi juga peranannya dalam komunitas, dan posisinya pada gradient lingkungan: temperatur, kelembaban, pH, tanah dan kondisi lain. Tidak hanya tergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi juga pada apa yang dilakukan organisme termasuk mengubah energi, bertingkah laku, bereaksi, mengubah lingkungan fisik maupun biologi dan bagaimana organisme dihambat oleh spesies lain.
Aliran energi dalam niche yang terjadi adalah ketika matahari menyinari laut, sinarnya akan membantu proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton. Fitoplankton inilah yang kemudian akan dikonsumsi oleh zooplankton, zooplankton dikonsumsi oleh hewan dengan tingkat yang lebih tinggi (karnivora), hingga pada akhirnya hewan karnivora akan mati dan didekomposisi oleh dekomposer menjadi detritus, yang kemudian diserap fitoplankton sebagai zat hara/nutrien.
Ada beberapa ekosistem yang terdapat di laut tropis contohnya : mangrove,lamun,dan terumbu karang.hubungan ketiga ekosistem ini sangat sinergis.apabila salahsatu sistem mengalami gangguan,maka sistem yang lain akan berpengaruh juga.
1. Ekosistem Mangrove
Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove (English), Suatu tipe ekosistem hutan yang tumbuh di suatu daerah pasang surut (pantai, laguna, muara sungai) yang tergenang pasang dan bebas pada saat air laut surut, komunitas tumbuhannya mempunyai toleransi terhadap garam (salinity) air laut.
Jenis – Jenis Mangrove, antara lain ;
• Avicenniaceae (api-api, black mangrove, dll)
• Combretaceae (teruntum, white mangrove, zaragoza mangrove, dll)
• Arecaceae (nypa, palem rawa, dll)
• Rhizophoraceae (bakau, red mangrove, dll)
• Lythraceae (sonneratia, dll)
Mangrove sebagai Nursery, and Spawning ground Biota laut dan Hewan Liar
Fungsi Mangrove:
1. Sebagai peredam gelombang dan angin, pelindung dari abrasi dan pengikisan pantai oleh air laut, penahan intrusi air laut ke darat, penahan lumpur dan perangkap sedimen.
2. Sebagai penghasil sejumlah besar detritus bagi plankton yang merupakan sumber makanan utama biota laut.
3. Sebagai habitat bagi beberapa satwa liar, seperti burung, reptilia (biawak, ular), dan mamalia (monyet).
4. Sebagai daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.
5. Sebagai penghasil kayu konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas.
6. Sebagai tempat ekowisata.
Ancaman terhadap Hutan Mangrove:
Perubahan hutan mangrove menyebabkan gangguan fungsi ekologi mangrove:
• Konversi hutan mangrove menjadi lahan tambak, pemukiman, pertanian, pelabuhan danperindustrian
• Pencemaran limbah domestik dan bahan pencemar lainnya
• Penebangan ilegal
2. Ekosistem Padang Lamun
Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang hidupnya terbenam di dalam laut.Padang lamun ini merupakan ekosistem yang mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Fungsi ekologi yang penting yaitu sebagai feeding ground, spawning ground dan nursery ground beberapa jenis hewan yaitu udang dan ikan baranong, sebagai peredam arus sehingga perairan dan sekitarnya menjadi tenang.
Ancaman Terhadap Padang Lamun
Pencemaran limbah industri terutama logam berat dan senyawa organoklorin, pembuangan sampah organic., pencemaran limbah pertanian, pencemaran minyak dan industri
Upaya pelestarian Padang Lamun
1. Mencegah terjadinya pengrusakan akibat pengerukan dan pengurugan kawasan lamun
2. Mencegah terjadinya pengrusakan akibat kegiatan konstruksi di wilayah pesisir
3. Mencegah terjadinya pembuangan limbah dari kegiatan industri, buangan termal serta limbah pemukiman
4. Mencegah terjadinya penangkapan ikan secara destruktif yang membahayakan lamun
5. Memelihara salinitas perairan agar sesuai batas salinitas padang lamun
6. Mencegah terjadinya pencemaran minyak di kawasan lamun
3. Terumbu Karang
Terumbu karang menyediakan berbagai barang dan jasa untuk makanan dan mata
pencaharian, pariwisata, sumber bahan obat dan kosmetik, habitat Perlindungan dan bertelur
Manfaat Terumbu Karang:
1. Berperan penting bagi pertumbuhan sumberdaya perikanan (sebagai feeding ground, fishing ground, spawning ground and nursery ground)
2.Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
3.Sebagai daya tarik wisata bahari
4.Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengendap kalsium yang mengalir dari sungai ke laut
5.Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya
Ancaman Terhadap Terumbu Karang:
• Pencemaran minyak dan industri,
• Sedimentasi akibat erosi, penebangan hutan, pengerukan dan penambangan karang
• Peningkatan suhu permukaan laut
• Buangan limbah panas dari pembangkit tenaga listrik
• Pencemaran limbah domestik dan kelimpahan nutrien
• Penggunaan sianida dan bahan peledak untuk menangkap ikan
• Perusakan akibat jangkar kapal
Upaya Pelestarian Terumbu Karang:
• Mengendalikan/ meminimalkan penambangan karang untuk lahan bangunan
• Mencegah kegiatan pengerukan atau kegiatan lainnya yang menyebabkan terjadinya endapan
Dalam ekosistem mangrove,lamun, dan terumbu karang memiliki siklus yang dapat mempengaruhi kelangsungan ekosistem tersebut.contohnya yaitu siklus nitogen, fosfor, dan siklus karbon dan oksigen.
1. siklus Nitrogen
2. Siklus Fosfor
3. Siklus Karbon dan Oksigen